Sabtu, 26 November 2011

Mako - Mako


Mako-mako
Ditulis oleh : Aldhie Tahalele
Tema : Melestarikan Budaya Bangsa
 .
Tarian Mako-mako adalah tarian yang berasal dari Amahai, pulau seram, kabupaten Maluku Tengah. Tarian ini biasanya dibawakan dalam bentuk Kahua, kahua sendiri melambangkan persatuan dan kesatuan. Kahua ini dibawakan dalam bentuk Kapata. Kapata atau bahasa tutur merupakan kapata perang. Ada 2 kapata yaitu, kapata Siwalima, dan kapata mainuru, Kapata peperangan yang diberitakan kapitan atau panglima perang. Dalam sejarah kehidupan masyarakat Maluku kapata dikenal luas sebagai kapata tutur yang dibawakan oleh kelompok – kelompok masyarakat adat.
Kapata berungsi untuk menuturkan kembali sejarah kehidupan dan perkembangan masyarakat pada aspek kehidupan. Tarian ini bernama Mako-mako yang di bawakan oleh 4-10 orang penari, 1 orang kapitan, 3 pengiring (tifa), 1 orang (tahuri/Kuli bia), dan 1 orang (Suling bambu). Tarian ini juga diiringi sebuah lagu yang dibawakan dalam bahasa tanah yaitu “Kapata siwarima”. Berikut adalah lagu tersebut.

Kapata Siwarima
Tui-tuiya hei lete, hei lete (2x)                                                                                                                      hei lete…..e nunusaku….o, nunusaku…o                                                                                      riaimoma tarale…le, tarale…le (2x)                                                                                               taralele… morialasamo ( morialasamo )
1.    Uru siwarima – uru siwalima…o (2x)
Uru siwarima – uru nusaina…o92x)

2.    Mae sama ito- sama ito mae…o (2x)
Sama ito mae – ito lekahua…o (2x)

3.    Upu patasiwa – toti apa pua mae (2x)
Apa pua mae – upu patasiwa…o (2x)

4.    Nunusaku…o – nunusaku…o (2x)
Nunu nusaina – nunu siwarima…o (2x)

5.    Upu lepa pela – upu ina lepa…o (2x)
Kwele batai telu – kuru siwarim…o (2x)

6.    Sei hale hatu – hatu lisa pei…o (2x)
Sei lesi sou – sou lesi pei…o (2x)

Manu waile, sima manu waile (2x)
Yailo – yailo makate, yailo mata mao…o (2x)

Kasituri – turi mahinano, lelemaru – maru…o (2X)
Rosi – rosi nekoyaba, rosi ruma lele (2X)

“Perlu mengingatkan bahwa dalam tarian ini terdapat beberapa kode yang diberikan oleh pengiring bagi para penari”


Alur Tarian

Awalnya seorang pengriring akan meniup tahuri atau kuli bia sebanyak 3x setelah itu kapitan akan berdiri sambil ber “Huele”  :
wele…… wele……e.e.e.. upu ama, upu ina aleo……

kemudian para penari akan merespons dengan kata :
Mae….eee.. oooo

Setelah itu tifa mulai dimainkan, lagu mulai dinyanyikan dan penari pun mulai menari. awalnya mereka membentuk garis panjang, dilanjutkan dengan dua garis pendek, kemudian mereka maju mundur membentuk huruf “y” setelah itu para penari akan membentuk lingkaran, dan didalam bentuk lingkaran mereka akan menari berputar sambil meloncat. Selanjutnya mereka akan duduk membentuk huruf “V” sambil mengangkat tangannya ke atas, dan saat itu suling pun mulai ditiup, Kemudian berdiri dan kembali melakukan tarian membentuk lingkaran. Dalam lingkaran ini mereka akan maju mundur membentuk lingkaran besar dan kemudian kecil, berulang kali.  setelah itu irama tifa di percepat, dan penari tetap dalam bentuk lingkaran hingga tarian ini selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar