Ditulis Oleh : Anang's Blog
Diterbitkan Oleh : Aldhie Tahalele
Tentang UN Matematika SMA 2012
.
SKL 1. LOGIKA MATEMATIKA
SKL 2. ALJABAR
SKL 3. GEOMETRI
SKL 4. TRIGONOMETRI
SKL 5. KALKULUS
SKL 6. STATISTIKA
SKL 1. LOGIKA MATEMATIKA
- Penarikan kesimpulan :
Logika
sederhana mengingat kontraposisi, jika motor bisa lewat maka mobil juga
bisa lewat. Lha jika mobil tidak bisa lewat, maka motor tidak bisa
lewat.
Logika sederhana mengingat arti jika maka, jika bukan rabu
maka kamis, jika bukan kamis maka rabu, maka artinya rabu atau kamis.
(Jika pada jawaban tidak menemukan implikasi maka bisa diganti dengan
disjungsi)
Ingat cara penarikan kesimpulan silogisme. Coret yang sama.
SKL 2. ALJABAR
- Aturan Pangkat
(Trik: tanda x berubah menjadi +, dan tanda / berubah menjadi –, dikurung bagi adil, dipangkat jadi dikalikan) - Aturan Akar:
Merasionalisasi
bentuk akar. Teknik merasionalisasi adalah mengalikan bentuk akar
dengan 1. Tetapi 1 itu diganti pembagian dua bentuk akar tsb atau
pembagian dua bentuk sekawan akar.
Menyederhanakan bentuk akar. - Persamaan Logaritma:
Jika bentuk soalnya adalah diketahui 3log 4 = a, 3log 5 = b, ditanya bentuk logaritma yang lain, maka tambahkan satu yang diketahui yakni cari bilangan yang sama dan tetapkan 3log 3=1.
Jika ketemu 4 tulis a, jika ketemu 5 tulis b, jika ketemu 3 tulis 1. (Trik: Ingat konsep alog b = log b / log a)
Jika persamaan logaritma mirip Persamaan Kuadrat (PK), maka kerjakan dengan memfaktorkan PK tersebut. - Diskriminan fungsi Persamaan Kuadrat (PK):
Jika fungsi PK memotong sumbu x maka D>0, menyinggung D=0, tidak menyinggung atau tidak memotong D<0 - Rumus Jumlah Kali Akar PK:
Jika ax2 + bx + c = 0, maka: x1 + x2 = - b/a, x1 + x2 = - c/a.
x1 + x2 = 0, maka nilai b = 0,
x1 . x2 = 1 (akar saling berkebalikan), maka nilai c = a,
x1 - x2 = n, maka D = (na)2 ,
x1 = x2 , maka D = 0. Artinya b2 = 4 ac
x1 = nx2 maka, shg n.b2 = (n+1)2. ac (Trik: Angka 1 = n, angka 4 = (n+1)2) - Menyusun PK Baru:
Gunakan sifat jumlah hasil kali akar.(Trik: subtitusi invers dari akar baru) - Persamaan Garis Singgung (PGS) Lingkaran:
Jika diketahui m = gradien maka PGS lingkaran adalah y = mx ± r √(1+m2).(Trik: PGS lingkaran adalah turunan dari fungsi lingkaran) - Fungsi Komposisi:
Ingat (fog)(x)=f(g(x)), artinya substitusikan g(x) ke f(x).(Trik: gunakan konsep perkalian kanan kiri Matriks) - Fungsi Invers:
Jika f(x) = (ax-b) / (cx-d) maka f-1(x) = (dx-b) / (cx-b), tukar negative antara a dan d.(Trik: balik operasi lalu balik urutan) - Teorema Sisa:Ingat, sisa adalah nilai fungsi. Sisa pembagian oleh (x-a) adalah f(a).(Trik: pembagi samadengankan nol)
- Teorema Faktor:
Gunakan cara horner biasa atau bertingkat. - Sistem Persamaan Linear:Gunakan metode eliminasi substitusi.
(Trik: Gunakan metode determinan matriks) - Program Linear:
Menentukan nilai optimum.(Trik: Gunakan sifat gradien atau garis selidik) - Matriks:
Ingat sifat determinan matriks. |A-1| = |A|-1 dan |AT|=|A| - Sudut antara dua vektor:cos θ = (a.b) / (|a||b|)
- Panjang proyeksi atau vektor proyeksi:Proyeksi a ke b,|c| = |a| cos θ, c = |c| b
- Komposisi dua transformasi:Ingat sifat fungsi komposisi.(Trik:
matriks hasil transformasi adalah berisi bayangan transformasi titik
A(1,0) dan B(0,1). Kolom 1 diisi hasil transformasi A, kolom 2 hasil
transformasi B) - Invers Fungsi Eksponen dan Logaritma:Ingat sifat eksponen dan logaritma yang saling invers.alog b = c <=> ac = b(Trik: cara membaca berlawanan arah jarum jam dari a)
- Suku ke-n Deret Aritmatika:Gunakan metode eliminasi substitusi.(Trik: jika Un menyatakan suku ke-n, beda adalah selisih Un dibagi selisih n)
- Deret Aritmatika atau Geometri:Gunakan rumus jumlahan deret.
SKL 3. GEOMETRI
- Jarak Dua Objek:Ingat jarak terpendek selalu tegak lurus dengan garis.
Gunakan aturan Pythagoras, dan aturan trigonometri. - Sudut Dua Objek:Ingat sifat aturan sinus atau cosinus.
Gunakan aturan Pythagoras, dan aturan trigonometri.
SKL 4. TRIGONOMETRI
- Aturan Sinus Cosinus Pada Segi Banyak:Ingat aturan sinus. Perbandingan sudut dan sisi berhadapan adalah konstan.
Ingat aturan cosinus. Mirip aturan Pythagoras, tapi ada tambahan +2ab cos θ . - Volume Bangun Ruang menggunakan aturan Sinus Cosinus:Aplikasi aturan sinus cosinus untuk menentukan volume bangun ruang.
Ingat
luas bangun ruang berbentuk prisma adalah luas alas kali tinggi, bangun
ruang berbentuk kerucut sepertiga luas bangun ruang prisma. - HP Persamaan Trigonometri:Gunakan sifat trigonometri sudut kelipatan periode fungsi trigonometri, bawa ke bentuk kuadran, lalu bawa ke bentuk kuadran I.(Trik:
menentukan nilai sudut trigonometri, ingat pola nilai trigonometri
kuadran I s/d IV, atau bentuk grafik fungsi trigonometri) - Menghitung Rumus Jumlah Selisih Trigonometri:Gunakan aturan rumus jumlah selisih trigonometri.(Trik: kalau iSIN maka yang ngeKOS DISEMBUNYIKAN, kalau pengen ngeKOS ayo ngeKOS BARENG-BARENG yang iSIN GAK USAH IKUT)
- Menganalisis Rumus Jumlah Selisih Trigonometri:Gunakan aturan rumus jumlah selisih trigonometri untuk menentukan nilai trigonometri yang lain.
SKL 5. KALKULUS
- Limit Aljabar:Nilai limit yang diperbolehkan adalah selain bentuk tak tentu berikut: 0/0, ∞/∞, ∞±∞.(Trik: aturan L’hopital, gunakan turunan untuk menyelesaikan limit, dan sifat turunan modifikasi untuk limit bentuk akar.)
- Limit Trigonometri:Ingat sifat identitas trigonometri, khususnya cos 2x.(Trik:
SINTA CORET, hilangkan notasi sin tan. Sementara untuk COS, CORET semua
jika nilainya 1 dan UBAH bentuk COS yang nilainya 0 atau bentuk (1 – cosθ ) atau (cosθ – 1)) - Aplikasi Fungsi Turunan:Nilai
optimum didapatkan dari turunan fungsi samadengan nol. Dinotasikan,
f(x) optimum pada x yang memenuhi f’(x) = 0. Penyelesaiannya mungkin
menggunakan aturan dan sifat PK. - Integral Tak Tentu Aljabar:Teknik pengerjaan integral:
1. Langsung (bila bukan perkalian atau pembagian, sesuai dengan aturan integral yakni pangkat terlihat jelas),
2.
Harus diubah bila masih memungkinkan untuk dikerjakan (biasanya bentuk
fungsi berpangkat, bentuk pembagian yang bisa disederhanakan, bentuk
akar yang pangkatnya tidak Nampak, dll)
3. Substitusi (dimana turunan fungsi yang disubstitusikan adalah perkalian skalar dari fungsi diluar fungsi berpangkat)
4. Parsial (jika langkah 1, 2, atau 3 bentuk integral masih tidak memungkinkan untuk diselesaikan) (Trik: integral parsial juga bisa diselesaikan menggunakan metode tabulasi) - Integral Tak Tentu Trigonometri:Teknik pengerjaan integral trigonometri:
1.
Langsung bila terdapat bentuk diantara 6 turunan fungsi trigonometri
(turunan sin, cos, tan, sec, cosec, dan cotan. Keenam turunan fungsi
trigonometri ini wajib hafal).
2. Diubah, bila masih memungkinkan
munculnya bentuk 6 turunan fungsi trigonometri dengan menggunakan
aturan identitas trigonometri. Atau jika masih terdapat bentuk
perkalian, gunakan sifat rumus perkalian dua trigonometri menjadi
penjumlahan atau pengurangan trigonometri.
3. Substitusi, bila
terdapat sin atau cos berpangkat satu ditemani cos atau sin berpangkat
lebih dari satu. Atau bila terdapat gabungan fungsi aljabar dan
trigonometri dimana turunan nilai sudut trigonometri adalah perkalian
skalar dari fungsi aljabar tersebut.
4. Parsial, bila langkah 1, 2, atau 3 masih tidak memungkinkan bentuk integral untuk diselesaikan. (Trik: integral parsial juga bisa diselesaikan menggunakan metode tabulasi) - Integral Tertentu Aljabar:Setelah
menyelesaikan hasil integral, dilanjutkan dengan menghitung hasil
substitusi batas atas ke lantas dikurangi hasil substitusi oleh batas
bawah. (Trik:
untuk mempercepat proses perhitungan lakukan perhitungan hasil
substitusi x sekaligus dikurangi hasil substitusi batas bawah) - Integral Tertentu Trigonometri:
Setelah
menyelesaikan hasil integral, dilanjutkan dengan menghitung hasil
substitusi batas atas ke lantas dikurangi hasil substitusi oleh batas
bawah. (Trik:
untuk mempercepat proses perhitungan lakukan perhitungan hasil
substitusi x sekaligus dikurangi hasil substitusi batas bawah) - Integral untuk Luas Daerah:Luas
daerah yang dibatasi fungsi dan garis batas bawah a dan batas atas b
adalah INTEGRAL TERTENTU dari a ke b dari fungsi. Sumbu garis batas
menentukan operator integral yang digunakan. Bila fungsi dan operator
belum sesuai maka gunakan sifat fungsi invers.
Ingat bila terdapat dua grafik maka tentukan dulu grafik mana yang memiliki nilai lebih besar.(Trik:
gunakan nilai determinan untuk menyelesaikan luas dengan cepat jika
hanya diketahui satu atau dua fungsi tanpa garis batas, atau sifat luas
besar luas kecil bila grafiknya diketahui) - Integral untuk Volume Benda Putar:Volume benda putar yang dibatasi garis batas bawah a dan garis batas atas b adalah π
dikalikan integral tertentu dari a ke b dari kuadrat fungsi. Sumbu
garis batas menentukan operator integral yang digunakan. Bila fungsi
dan operator belum sesuai maka gunakan sifat fungsi invers.
Ingat bila terdapat dua grafik maka tentukan dulu grafik mana yang memiliki nilai lebih besar.(Trik:
gunakan nilai determinan untuk menyelesaikan volume dengan cepat bila
hanya diketahui satu fungsi dan hanya dibatasi garis sumbu)
SKL 6. STATISTIKA
- Ukuran Pemusatan:Mean atau nilai rata-rata, adalah jumlah nilai dibagi banyak nilai. (Trik: pilih rata-rata sementara, gunakan selisih atau urutan)Median,
nilai tengah, adalah nilai yang terletak ditengah-tengah data terurut.
Untuk data interval, bahan-bahan yang digunakan adalah titik bawah
kelas median, letak median, frekuensi median dan frekuensi kumulatif
sebelum kelas median, dan interval kelas.
Modus adalah nilai yang
paling sering muncul. Untuk data interval, bahan-bahan yang digunakan
adalah titik bawah kelas modus, frekuensi sebelum dan sesudah kelas
modus, dan interval kelas. - Kaidah Pencacahan, Permutasi, atau Kombinasi:Pencacahan, biasanya jika ditanyakan susunan angka.
Ingat ada dua kata yang dipakai, SUSUN atau AMBIL.
Kalau SUSUN semua, pasti faktorial.
SUSUN tapi ada yang sama, faktorial dibagi faktorial yang sama.
Nah,
bila kata AMBIL, bila urutan diPERhatikan maka pasti menggunakan aturan
PERmutasi, tapi bila urutan tidak diperhatikan (AB=BA) maka pasti
menggunakan KOMBINASI.(Trik: PERMUTASI perkalian akhir. KOMBINASI perkalian akhir dibagi perkalian awal.) - Peluang Kejadian:Teknik
menentukan n(A) jumlah kejadian, dan n(S) jumlah keseluruhan ruang
sampel adalah menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi.
Peluang kejadian adalah P(A) = n(A) / n(S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar